Tampilkan postingan dengan label work files. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label work files. Tampilkan semua postingan

Belajar dari AISB


Bukan Pantai Kuta, bukan Tanah Lot, bukan Nusa Dua. Pertama kali ke Bali, aku justru ke tempat ini, Asian International School Bali, di Jimbaran. Adalah seorang Nurhisham Yusoff, penpal 2 tahun-ku yang mengabari keberadaan tempat ini, dan karenanya aku berterima kasih sekali.

Well, seperti kebanyakan sekolah bagus lainnya, sekolah ini dilengkapi dengan fasilitas baik. Gedung bak kastil, gym, kolam renang, sarana bermain, lapangan luas, kecanggihan IT. Masih ada lagi ruang Art n’ Music dan perpustakaan yang rapi. Tapi bukan semua itu yang bikin aku ingat terus tempat ini bahkan setelah seminggu kemudian (saat catatan ini dibuat). Melihat Mr. Sham, Mr. Koomar, Miss Debby mengajar, juga menyaksikan Miss Marilyn atau Mr. Steve atau Mr. Lucas berbicara tentang siswa mereka, aku melihat cinta. Passion.

Aah, lama sekali rasanya aku tidak menemukan itu, pada teman-teman berprofesi guru, pada dosen yang tiap weekend menjumpaiku, juga pada rekan-rekan di kantor, bahkan pada diriku sendiri.

dan akhirnya...

Aku melewatkan banyak hal.
Perayaan Kartini, Pemilihan Legislator, Hardiknas, pun ultah keponakanku, Abdee. Padahal setiap inci di sudut kepalaku berdesak-desak ingin keluar dari jala yang menjerat kreativitas juga imajinasi dan menuangkannya dalam sewadah tulisan. Hanya, aku tak berkutik kala tumpukan proposal menghadang, yang juga berbarengan dengan beberapa laporan program, dari Ditjen PTK-PNFI, dari BP-PNFI Regional, dari Dinas Pendidikan, plus masih ada pemetaan sasaran PNFI yang terus dikejar Mbak Lina dan temen2 ts_pls Depdiknas. Gosh!...:(
Kadang pengen nyerah
Kadang merasa ga sanggup.

Tapi,

when have to choose

These two days, I felt awful. not because I’d to prepare things 4 my promotion job which forced me to go here n there, in n out office to office, or early go n home late. It started when the big boss asked me to work in the head office regency. I’m honor at first. They thought, I would work better if I joined them. They also told me about the prestige, n the nicely things. But….

When I sat behind my desk, the desk which had accompanied me 4 few years. Touched the filling cabinet where I put all my stuff. Played Hangoroo in the notebook n looked around the room, I couldn’t describe what I felt deep inside.
Then I remembered eM, how I really want 2b in his class at Ungaran or Surabaya. The others name: Teh Ita, Cak Upik, K Fauzi, Bang Ibad, P Agus, P Er, P Faizal, P Isma, P Dede, Mr. Ozank. God! How could I 4get them?