Jelaga Jiwa

di jelita
di deret 211
dicintamu saja
dicukupi aku..
ditumpahi bahagia
dibasuhi rindu

lantas kenapa

Elegi Senja

Apa kabarmu hari ini?
Masihkah ikal rambutmu teracak?
Masihkah kacamatamu bertengger di tempat seharusnya?
Akan halnya diriku, aku sedang takut
Aku mengingatmu meski mungkin kau tidak
Aku merindumu meski mungkin kau tidak
Dan aku….
menua!

Sekali Lagi Catatan tentang Negeri


"Bu, ibu pilih Bapak nomer *cencored* kan? kan kita dah dikasih duwit"
kalimat itu aku dengar kemarin, saat berniat berangkat ke te-pe-es, dari seorang bocah usia 6 tahunan yang tepat berada di depanku. Ibu anak itu sedikit terperangah tapi tak urung tersenyum padaku sembari bertanya: "dapet juga, mbak?"
Aku menggeleng, dan setelah berbasa-basi sebentar, putar haluan, kembali ke rumah, kembali ke kamar, kembali ke laptop.

Ironis!
Harusnya kejadian itu gak berlangsung di depanku, aku yang memang sudah sangat apatis terhadap penyelenggaraan pemilu. Yang sudah skeptis terhadap orang-orang yang melakukan apapun untuk jadi nomer satu. Sampai kapan begini?