sosok-sosok 'i'

Mereka meresahkanku
Membingungkan
Membuyarkan tenang
Membakarku dalam cemburu
Membius hilang batas sadar
Membanjiriku emosi
Yah…
Merekalah yang secara tak terduga mendominasi dasawarsa hidupku, yang secara beruntun memaksaku memasuki dimensi baru dalam dunia semu. Dunia yang menjanjikan manisnya tawa, sedapnya tangis, enaknya pahit, hanya dengan menghabiskan waktu bersama mereka. Dunia yang mewarna-warni, merah-biru malam, kuning-jingga pagi, juga pelangi siang hari. Dunia bernama cinta, katanya!

Dan aku…

when have to choose

These two days, I felt awful. not because I’d to prepare things 4 my promotion job which forced me to go here n there, in n out office to office, or early go n home late. It started when the big boss asked me to work in the head office regency. I’m honor at first. They thought, I would work better if I joined them. They also told me about the prestige, n the nicely things. But….

When I sat behind my desk, the desk which had accompanied me 4 few years. Touched the filling cabinet where I put all my stuff. Played Hangoroo in the notebook n looked around the room, I couldn’t describe what I felt deep inside.
Then I remembered eM, how I really want 2b in his class at Ungaran or Surabaya. The others name: Teh Ita, Cak Upik, K Fauzi, Bang Ibad, P Agus, P Er, P Faizal, P Isma, P Dede, Mr. Ozank. God! How could I 4get them?

tanuhi oh.. tanuhi..

Biasanya aku dapet gambar2 begini nih cuma kalo lagi k malang ato ke ungaran ato daerah belahan sumatera-ku tercinta (hehe, chauvinism kronis kambuh). tapi taukah teman, setelah lewat 5 taun tinggal di bumi sanggam balangan, baru kali ini aku ‘dipaksa’ terpesona karena eksotisme sebuah desa. tanuhi namanya, di kecamatan loksado, hulu sungai selatan.
Adalah yulia n aan, anak2 purna prakarya muda Indonesia (ppmi) yang sibuk2 mengancamku, hingga akhirnya aku memutuskan memenuhi undangan untuk spending weekend bareng sekitar 60-an anak purna lainnya.
Buat yang belum tau purna, aku kabar-kabari nih. pernah dengar pertukaran pemuda kan? nah, taun 2005 lalu, aku sempet ikut program ini di Palembang n ngumpul ma yulia, aan plus jali (slamet ya pak, jadi kepala suku ppmi sekarang;)). Setiap yang pernah ikutan pertukaran otomatis jadi anggota ppmi.