iseng sajah

“u dun even luv me, rite?” the woman whispers.
No answer from the man, but he hold her hands tightly.
“cmon hon, just answer me!”
He stares at her eyes, so close to her face.
“listen, I dun wanna judge our relationship. I enjoy wat we’ve now”

is it a poem?

dia berdiri di tepi jalan
dengan sebatang rokok menyala terselip di antara jarinya
dibalik kacamata tebal hitamnya
dia memandang lurus ke seberang
entah pada pasangan yang tengah berciuman meski tau mereka di halte bis
atau pada lelaki tua pemulung berpakaian kumuh yang berjalan terseok
dia menarik kedua sudut bibirnya
menghadirkan sebuah senyum
sinis!

dihisapnya si rokok kini
dalam...

dan akhirnya...

Aku melewatkan banyak hal.
Perayaan Kartini, Pemilihan Legislator, Hardiknas, pun ultah keponakanku, Abdee. Padahal setiap inci di sudut kepalaku berdesak-desak ingin keluar dari jala yang menjerat kreativitas juga imajinasi dan menuangkannya dalam sewadah tulisan. Hanya, aku tak berkutik kala tumpukan proposal menghadang, yang juga berbarengan dengan beberapa laporan program, dari Ditjen PTK-PNFI, dari BP-PNFI Regional, dari Dinas Pendidikan, plus masih ada pemetaan sasaran PNFI yang terus dikejar Mbak Lina dan temen2 ts_pls Depdiknas. Gosh!...:(
Kadang pengen nyerah
Kadang merasa ga sanggup.

Tapi,

tentang kado yang aku berikan tapi kemudian aku pinjam


Dia satu-satunya ‘sosok i’ yang masih bisa ku lihat, masih bisa ku dengar langsung suaranya, masih bisa ku jabat tangannya. Aku menyebutnya ‘Yang Mulia’:) lebih karena dia merasa pantas memperlakukanku bak seorang ‘Putri’. Tidak banyak waktu yang diperlukannya untuk menjadi bagian dari memoar kehidupanku. Yah…, he’s got all my sympathy. Dulu, sekarang, mungkin juga nanti.

sosok-sosok 'i'

Mereka meresahkanku
Membingungkan
Membuyarkan tenang
Membakarku dalam cemburu
Membius hilang batas sadar
Membanjiriku emosi
Yah…
Merekalah yang secara tak terduga mendominasi dasawarsa hidupku, yang secara beruntun memaksaku memasuki dimensi baru dalam dunia semu. Dunia yang menjanjikan manisnya tawa, sedapnya tangis, enaknya pahit, hanya dengan menghabiskan waktu bersama mereka. Dunia yang mewarna-warni, merah-biru malam, kuning-jingga pagi, juga pelangi siang hari. Dunia bernama cinta, katanya!

Dan aku…

when have to choose

These two days, I felt awful. not because I’d to prepare things 4 my promotion job which forced me to go here n there, in n out office to office, or early go n home late. It started when the big boss asked me to work in the head office regency. I’m honor at first. They thought, I would work better if I joined them. They also told me about the prestige, n the nicely things. But….

When I sat behind my desk, the desk which had accompanied me 4 few years. Touched the filling cabinet where I put all my stuff. Played Hangoroo in the notebook n looked around the room, I couldn’t describe what I felt deep inside.
Then I remembered eM, how I really want 2b in his class at Ungaran or Surabaya. The others name: Teh Ita, Cak Upik, K Fauzi, Bang Ibad, P Agus, P Er, P Faizal, P Isma, P Dede, Mr. Ozank. God! How could I 4get them?

tanuhi oh.. tanuhi..

Biasanya aku dapet gambar2 begini nih cuma kalo lagi k malang ato ke ungaran ato daerah belahan sumatera-ku tercinta (hehe, chauvinism kronis kambuh). tapi taukah teman, setelah lewat 5 taun tinggal di bumi sanggam balangan, baru kali ini aku ‘dipaksa’ terpesona karena eksotisme sebuah desa. tanuhi namanya, di kecamatan loksado, hulu sungai selatan.
Adalah yulia n aan, anak2 purna prakarya muda Indonesia (ppmi) yang sibuk2 mengancamku, hingga akhirnya aku memutuskan memenuhi undangan untuk spending weekend bareng sekitar 60-an anak purna lainnya.
Buat yang belum tau purna, aku kabar-kabari nih. pernah dengar pertukaran pemuda kan? nah, taun 2005 lalu, aku sempet ikut program ini di Palembang n ngumpul ma yulia, aan plus jali (slamet ya pak, jadi kepala suku ppmi sekarang;)). Setiap yang pernah ikutan pertukaran otomatis jadi anggota ppmi.

tentang hari ini


bukan tentang palestina yang berduka atau tentang barrack obama yang disumpah ulang pun tentang penolakan organda atas turunnya tarif angkutan umum. aku cuma mo kasih tau kalo hari ini aku jadi saksi kebahagiaan sekaligus kekecewaan temen-temenku... dan menyadari bahwa kita hanya menjalani peran yang skenario-Nya tidak dapat kita baca.
melihat seorang temen yang sepanjang hidup hanya kemudahan dan kemudahan yang didapat, lulus PMDK dan masuk jurusan favorit di PTN ternama, sehari setelah wisuda dapat tawaran kerja di RS terkenal pula, dan ketika dia memutuskan berhenti untuk ikut tes PNS, dia pun berhasil, namanya terpampang di depan kantor Pemkab yang kami serbu setelah senam pagi tadi.

Catatan hari ke-14 Agresi Israel




“Musibah yang menimpa saudara kita di Palestina, sesungguhnya tidak seberapa dibanding musibah hilangnya kepekaan diri kita, terhadap kegetiran yang melanda saudara-saudara kita yang teraniaya. Dan tidak pernah sebuah amal dianggap kecil, jikala kita panjatkan dengan tulus. Baik melalui goresan pena, tetesan keringat, keping rupiah, atau doa-doa yang dipanjatkan dari lubuk hati yang terdalam.”

Sudah terlalu banyak yang menulis, memberitakan. Pun di tivi, koran, radio. Semua dengan label headline, berita utama atau liputan khusus. Sudah terlalu banyak yang mengutuk, mengecam. Dengan turun ke jalan demo anarkis, atau pagelaran seni. Semua tau, dunia tau, tapi sungguh Robb lebih tau. Kenapa Palestina? Kenapa umat Islam? Kenapa Israel demikian biadab? Kenapa 760 nyawa menjadi korban? Kenapa?

Resolusi... Resolusi...

dah hampir tiga minggu acer-koe sembuh (gak sebenernya sembuh sih, karena banyak data yang tak terselamatkan), tapi baru kali ni bisa nulis. wuih, kangen juga ternyata. oh, first of all, happy new year ya guys!! be a better n new u. semoga dengan waktu tersisa yang diberi-Nya kita dapat menjadi 'lebih'dari sebelumnya. Amien...

so, kalo ditanya apa resolusinya taun ini?