Aku mengunjunginya di ruang praktiknya yang terbilang megah di Banjarmasin, setelah dokter di kota kecil tempatku bermukim membuatkan rujukan. Beliau, lelaki paruh baya, Chinese dengan aksen Jawa Timur-an yang medok sekali. Neurolog! Pertama kali kata ini singgah di kepala yang terpikir kala itu adalah: "am i going to be insane?". Well yeah.. aku awam banget yah ternyata di bidang satu ini
.
Dan yah.. setelah tiga minggu didera sakit kepala akut nyaris tiap hari, setelah mengunjungi tiga dokter sebelumnya, setelah mendengar loncatan analisa dari hipotensi ke CVS lalu ke hipotensi lagi hingga ke minus mata yang mungkin bertambah, akhirnya aku ada di hadapan beliau (yang untuk nemuinnya harus nunggu seminggu dan dari maghrib duduk di ruang tunggunya hingga dentang 10 malam), what a man!
"sudah berapa lama pusingnya?", kalimat pertamanya setelah kami berjabat tangan dan aku menyebutkan nama.
.
Dan yah.. setelah tiga minggu didera sakit kepala akut nyaris tiap hari, setelah mengunjungi tiga dokter sebelumnya, setelah mendengar loncatan analisa dari hipotensi ke CVS lalu ke hipotensi lagi hingga ke minus mata yang mungkin bertambah, akhirnya aku ada di hadapan beliau (yang untuk nemuinnya harus nunggu seminggu dan dari maghrib duduk di ruang tunggunya hingga dentang 10 malam), what a man!
"sudah berapa lama pusingnya?", kalimat pertamanya setelah kami berjabat tangan dan aku menyebutkan nama.